Tren yang sedang populer di media sosial terutama di Indonesia sendiri, masih jarang yang mengangkat tentang budaya lokal. Sebenarnya ada juga yang membawa budaya lokal namun sayangnya tren yang membawa budaya lokal tersebut masih kalah saing dengan tren yang tidak membawa budaya lokal. Tren yang membawa budaya lokal salah satu contohnya adalah tren “Wonderland Indonesia” tetapi tren yang sedang populer di tengah kalangan muda Indonesia dan sedang naik daun adalah tren “Velocity”.
Pembahasan
Kata Velocity yang disini bukan lah kuantitas yang menunjukkan seberapa cepat dan ke arah mana sesuatu bergerak atau biasa kita sebut dengan Kecepatan dalam Bahasa Indonesia. Makna kata Velocity disini merujuk pada tahap editan yang khususnya dalam efek visual dan perubahan kecepatan klip. Metode tersebut biasanya digunakan ketika mengedit video dance atau menari yang kemudian diunggah ke media sosial seperti Tik Tok, Instagram dan lain lainnya. Trenseperti ini dapat mengancam budaya lokal yang ada menjadi hilang.
Tren tersebut kebanyakan masuk melalui Media Sosial seperti TikTok, Instagram, Facebock, X, Youtube dan platform media sosial lainnya. Banyak faktor yang menjadi pendorong para kalangan muda. Mulai dari banyak anak muda yang mengikuti Trentersebut karena faktor yang harus tetap update dan mengikuti Tren yang lagi hits atau populer, yang secara tidak langsung sedikit mengarah gengsi. Kemudian ada beberapa anak muda yang menganggap budaya lokal itu sudah tidak relevan di jaman sekarang namun kebanyakan dari anak muda lupa akan budaya lokal kita. Karena faktor adanya algoritma khusus pada media sosial, lantas apa itu algoritma? Lalu Apa itu Media Sosial? Kemudian algoritma Media Sosial itu apa? Dan mengapa Algoritma Sosial Media dapat membuat kaum anak muda bisa lupa akan budaya lokal?
Algoritma sendiri adalah suatu kumpulan langkah-langkah atau metode yang dirancang memecahkan suatu kegiatan atau masalah yang ada. Biasanya algoritma berhubungan dengan matematika dan pemprograman yang biasanya berisi instruksi atau langkah yang sudah dirancangkan untuk menjalankan suatu program. Lalu Media Sosial dapat diartikan sebagai sebuah media atau platform digital yang berbasis di internet yang dimana para pengguna dapat menggunakannya untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi selama 24 jam penuh. Media Sosial juga termasuk dalam salah satu pengembangan dalam bidang internet. Contoh media sosial anatara lain TikTok, Youtube, X, Instagram, Facebook dan lain lainya.
Sedangkan Algoritma Media Sosial sendiri merupakan suatu instruksi atau langkah-langkah yang terstruktur untuk mengolah data yang ada melalui sebuah program. Singkatnya Algoritma Media Sosial bekerja dengan cara menyusun data atau informasi dari pengguna yang kemudian dapat memberikan output berupa rekomendasi konten yang ada. Kemudian dari cara kerja Algoritma Media Sosial ini yang menjadi salah satu faktor utama yang membuat anak muda lupa akan Budaya Lokal dan menikmati tren terbaru dan populer yang tidak mengangkat Budaya Lokal. Algoritma pada Media Sosial bekerja dengan cara mengamati dan mengumpulkan informasi data dari para pengguna. Bagaimana cara Algoritma Media Sosial ini mengumpulkan informasi data tersebut?
Algoritma Media Sosial akan mengumpulkan informasi dari akun siapa saja yang diikuti oleh pengguna, konten apa saja yang disukai pengguna serta apa yang dicari/searching oleh pengguna dan hal-hal apa saja yang disukai pengguna kemudian dipilah/filter agar sesuai dengan minat pengguna tersebut dan merekomendasikan konten yang sesuai dengan minat pengguna. Algoritma Medai Sosial juga akan menampilkan konten atau tren apa saja yang sedang menjadi populer dan paling atas.
Setelah informasi data telah terkumpul, kemudian akan diproses dan mengeluarkan output berupa konten yang direkomendasikan berdasarkan dengan minat pengguna media sosial. Hal ini juga yang membuat kita ketika menggunakan Media Sosial bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya. Dari cara kerja tersebut tren atau informasi yang mangangkat Budaya Lokal dapat tergeser dengan konten atau trenterbaru yang populer dimana tidak mengangkat Budaya Lokal.
Sehingga membuat kita sebagai para anak muda menjadi lupa akan budaya lokal kita secara perlahan. Sekarang kita telah mengetahui bagaimana cara kerja Algoritma yang terdapat dalam Media sosial. Sekarang bagaimana cara kita dapat mempertahankan atau melestarikan Budaya Lokal kita ditengah gempuran Kemajuan Teknologi dan Populernya Media Sosial dengan Algoritmanya? Kita dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui Platform Media Sosial untuk melestarikan Budaya Lokal agar tetap lestari. Seperti membuat tren yang mengangkat Budaya Lokal di Media Sosial.
Contoh tren yang mengangkat Budaya Lokal adalah tren “Wonderland Indonesia”. Di sisi lain juga kita dapat membuat lagu yang dimana kita dapat menggabungkan elemen musik Tradisional ke lagu yang modern yang dimana setidaknya para pendengar seperti kaum anak muda dapat mengenal bahwa ada alunan Alat Musik Tradisional. Contoh nya seperti lagu yang dibuat oleh Yura Yunita dengan judul “Bandung” yang dimana didalamnya terdapat lirik menggunakan Bahasa Sunda serta terdapat Musik Tradisional.
Solusi selanjutnya dapat membentuk komunitas yang fokus kepada pengenalan dan pelestarian Budaya Lokal yang ditujukan bukan untuk kaum anak muda saja tetapi ke masyarakat luas dengan menggunakan Media Sosial. Dan mengajak para Tokoh influencer untuk bersama melestarikan dan mengenalkan Budaya Lokal ke masyarakat termasuk juga para kaum muda. Dengan begitu diharapkan bukan hanya para kaum anak muda saja namun masyarakat dapat mengenal Budaya Lokal yang dimiliki Negara Indonesia.
Negara kita Indonesia memiliki banyak sekali ragam budaya. Namun budaya-budaya tersebut kini semakin hilang, karena hal itu penting sekali untuk Budaya Lokal dilestarikan agar tidak hilang begitu saja. Kesadaran pada generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya semakin pudar. Kita perlu sadar bahwa Budaya Lokal juga termasuk bagian penting dari Identitas Bangsa Indonesia. Selain itu juga Budaya Lokal kita juga telah menjadi daya tarik bagi para Turis Lokal hingga Internasional.
Padahal Budaya Lokal juga termasuk dalam cerminan dari negara kita, dengan beragamnya budaya juga menjadi salah satu kebanggan bagi negara kita Indonsia. Dengan melakukan pelestarian Budaya Lokal, secara tidak langsung juga membantu menjaga jati diri bangsa kita. Jika tidak dilestarikan maka Budaya Lokal kita akan dengan mudahnya diambil oleh negara lain. Maka dari itu sangat penting sekali untuk melakukan pelestarian Budaya Lokal dengan memanfaatkan Teknologi dan Media Sosial di tengah arus Globalisasi ini. Jangan sampai Budaya Lokal kita hilang begitu saja karena pengaruh tersebut. Justru kita harus memanfaatkan potensi pengaruh tersebut agar bisa melestarikan Budaya Lokal kita.